Pernah tidak berfikir, jika kamu
ini ada di dunia hanya untuk hidup dan mati. Pernah tidak berfikir, jika kamu
hidup di dunia ingin seperti apa? Atau jika kamu mati , kelak menjadi seperti
apa arwah ini?.
Jika kamu hidup, berfikirlah dan
bertindaklah untuk menjadi lebih baik. Lihatlah diatas langit yang tinggi
dimana kamu berdiri saat ini, berfikirlah jika diluar langit hanya ada angkasa
dan galaksi dan planet-planet lain. Dan setelah itu, kita tahu apa yang ada di
luarnya.. seakan pikiran kita dibatasi oleh angkasa yang luas dan hitam.
Atau jika kamu hidup, dengan keadaan
ekonomi yang sangat keterbatasan hidup, yang membuat kamu bertindak dan
berfikir tidak dapat menembus akal pikir kamu. Segala usaha dan tenaga telah kamu kerahkan .. segala
waktu dan pikiran mu telah kamu curahkan tapi semuanya sia-sia. Masih kah kamu
tetap bersabar dan tekun melakukannya? Atau kamu mulai berfikir dan mencoba
untuk menyerah, tidak melakukan kembali semua yang dulu nya pernah kamu
lakukan. Apa kah kamu masih mau setia dengan semua yang telah terjadi.
Atau jika mati, dan kamu tidak
tahu kemana akan arwah ini beranjak dan tinggal, atau juga sama sekali
arwah/roh kita tidak akan ada lagi setelah nantinya kita meninggal jiwa raga
kita. Atau kamu akan mati nantinya masuk
ke sebuah api yang panas dan tidak pernah berhenti dan sangat kehausan yang
mendalam yang tidak pernah kesudahan, atau kamu kelak akan bertinggal diam di
sebuah taman yang indah dan berkehidupan dengan damai dan tidak ada kesedihan
dan kepedihan.
Pernah kamu berfikir jika semua
waktu ada setiap kejadian yang harus dilalui dan dimaknai dengan hidup dan
kerja keras. Atau jika kamu menemukan seseorang yang lebih dari keadaan mu saat
ini, dan lebih mewah dari keadaan mu saat ini, apakah hidup ini adil? Atau ada
yang lebih rendah kedudukan jabatan dari kedudukan jabatan mu, apakah kamu
merasa adil dan cukup puas?
Seringkali Tuhan memberi petunjuk pada kita tapi kita sering melihat
hal itu dengan akal pikiran bukan dengan hati nurani, seringkali berkah menjadi
musibah atau rahmat menjadi sebuah nasib. Terpaku oleh semua tautan duniawi
yang sedang ada di hadapan kita, dan kadang kita melihat terlalu tinggi kepada
seseorang atau melihat terlalu rendah kepada orang lain juga. Kita ibarat
sebuah kapal di tengah lautan , jika kapal itu mengikuti arus lautnya saja,
maka hidup ini tidaklah lebih bermakna dari pada kamu hitam putihnya papan
catur, tapi jika kapal yang kamu kemudi melawan dan menerjang arus laut, maka
hidup kamu lebih berwarna seperti pelangi sehabis hujan, berjuang melawan
derasnya kehidupan untuk menjadi hidup yang lebih baik.
Jika sesorang memiliki agama atau
kepercayaan akan sesuatu, maka apa yang ada dalam hati dan pikirannya beserta
kan keyakinan yang sangat mendalam, membuat hidup dapat juga berubah dan
menjadi sebuah kenyakinan yang indah.
Berusaha untuk mengenal arti
hidup, jika kamu mampu mengelolah segala pemberian Tuhan pada mu, lihatlah
seorang anak kecil dan bersama orang tua nya, jika anak kecil itu berjalan dan
terjatuh, orang tuanya datang membantu dan memberikan tumpuhan kaki yang kokoh
untuk dapat bangkit kembali. Begitu lah halnya jika kamu dalam saat ini sedang
terpuruk dan terjatuh, atau jika kamu gagal dan gagal lagi dan tetap mencoba
gagal lagi, berhentilah sejenak dan berdoa lah pada Tuhan mu dengan menggunakan
hati dan pikiranmu , berbicaralah pada Tuhan mu, maka dia akan mendengar dan
memberi mu pertolongan dan lindungan kepada mu.
Seumpama kita sedang berlari dari
sebuah garis “mulai” dan kita harus berusaha mencapai garis “akhir” agar semua
orang tahu dan kamu juga tahu bahwa kamu mampu melalui nya. Seringkali ketika
di tengah perjalanan untuk mencapai sesuatu ada saja halangan yang menghampiri
dan berusaha membuat kita lemah. Jika kita melihat semua masalah secara diam
dan berlebihan mungkin garis tujuan hidup sukses kita akan menjauh. Tetaplah berusaha
supaya menjadi diri sendiri yang kuat pribadinya.
Seorang bisa memberikan semua
kepercayaan kepada orang lain dan tidak untuk melakukan hak yang buat meragukan
bagi diri yang memberikan kepercayaan itu. Melihat atau menilai orang lain sama
hal nya mengukur kemampuan kita terhadap orang lain.
Seringkali ketika kamu yang
mengalami tekanan hidup dan tekanan hati , tidak jarang membuat kita bingung
dan tidak percaya diri, serta membuat kita larut dalam kesendirian dan
kesedihan yang berkepanjangan. Semua yang telah terjadi dimana semua hal itu
membuat kita menjadi sesuatu diri yang lupa dan tidak mawas diri.
Jika Tuhan itu ada, sanggupkah
kita berjalan sendiri di dunia tanpa ada bantuan orang lain. Atau mungkin kita
bisa bergerak sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain juga. Atau juga kamu
jatuh ke dalam jurang, apakah Tuhan itu ada, yang dimana bisa oleh kuasaNya
membantu mu untuk terselamatkan dari jurang tersebut. Dimanakah seseorang yang
kamu kasihi jika kamu sedang terluka? Apa kah kamu perlu untuk berbuat baik
buat orang lain sedangkan kamu sedang dalam membutuhkan pertolongan juga.
Jika kita selalu meminta tolong
padaNYa, apakah hasilnya langsung ada? Dan apakah kita perlu selalu berdoa dan
memohon agar Dia selalu menjaga dan melindungi kamu.
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar yang baik dan bijak dan berpendidikan.
jika ada komentar kamu berkaitan SARA, ETNIS dan tidak BERETIKA yang baik maka akan dihpus.
terima kasih