Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2016

AKU PENGEMIS

J ika hidup mu penuh dengan kesedihan, mungkin kamu mengira bahwa waktu begitu menyiksa dan sangat tidak adil. Terkadang waktu juga yang membuat semua keadaan ini terjadi begitu lama dan berulang-ulang. Kesedihan seringkali muncul di dalam hati dan pikiran ku. Tapi itu dia waktu yang selalu berbuat sesuka hati. Waktu itu aku mulai mengerti sebuah arti Hidup. Saat aku tidak memilikinya. Orang lain menganggap semua seperti biasa tapi aku tidak. Semua pergi berlalu lalang,tapi tidak memperhatikan aku. Melihat saja suatu hal yang sangat langkah bagi diriku. Semua matahari yang terik dan sangat panas yang menghampiri ku dan bahkan angin yang dingin menghampiriku juga. Semua datang secara bersamaan yang tidak dapat aku lawan dengan baju di tubuhku. Pakaian yang tersingkap di badan, kalah tebal dengan kulit badan yang menutupi bagian dalam tubuh ini.

IT'S ME

“Jangan mencintai seseorang itu dengan sepenuh hati” ucapku. Ini Namaku feranita santri adeline simbolon, Kelahiran di samosir 27 januari 1990, tetapi di ijazah tertulis berbeda dan tertulis 27 januari 1989 jadi keseluruhan data mengikuti ijazah.  Aku yang memiliki nama baptis yang merupakan pemberian nama dari Kakek dan mama dan papa. Feranita ini merupakan pemberian dari kakek dan Santri Adeline pemberian dari mama dan papa. Asal usul nama ini memiliki kisah yang sangat berarti buat aku. Nama ku merupakan nama dari anak ke tiga, karna anak ke dua meninggal dunia. Sehingga diberikan nama santri . san= sun (matahari) tri = ketiga (urutan angka). keluarga kami terdiri dari 6 bersaudara,terdiri 2 kakak dan 3 adik. Saat ini usia aku sudah mencapai 26 tahun dan masih menyendiri dengan kaki sendiri. Saya bahagia dengan kesendirian aku sampai saat ini.

SERANGAN

S ekitar lebih dari lima puluh menit, waktu di jam analog ku berdetak, saya masih saja terlentang di kasur empuk. Mata ini baru mulai terbuka lebar saat tenaga tubuh terasa sudah penuh. Gelombang dan bukit kecil kecil mulai kelihatan di sekujur tubuh ini. Warna memerah di setiap bagian dalam dan diatasnya berwarna kuning keemasan. Waktu itu masih sekitar jam 9.50 menit, aku mulai menjatuhkan kaki kanan ku ke lantai dan merasakan lantai yang masih dingin. Aku mengambil kain yang biasa tergantung dibalik pintu dan sebuah sikat dan pasta gigi. Senyum manis aku hilang untuk beberapa saat ini, aku masih terpaku pada mimpi yang terbilang sedikit aneh dipikiranku. Aku shock. Kamar mandi jadi begitu sangat jauh letaknya dengan langkah-langkah kaki yang masih berat aku angkat. Tumpuan tenaga yang masih belum terkumpul dan mencoba sesegera mungkin untuk melakukannya dengan cepat. Aku berjalan satu persatu dan terkadang berhenti di hentakan yang kesekian kalianya.